Easter Dress

Jumat, 25 Maret 2016

Pemegang Amanah Rakyat
Oleh : Dewi Permata
sumber : https://www.google.co.id

Lihat aku…
Bukan sebagai petinggi negri
Bukan penguasa kerajaan ini
Bukan pula pemilik tahta ini
                                                            Dengar aku…
                                                            Dengar aku sebagai rakyat jelata
                                                            Secuil dari nurani negri yang kau pimpin
                                                            Yang hanya mampu melihat dan mendengar
                                                            Tanpa mampu mengungkap dengan bebas
Lihat dan dengarkan mereka…
Hati yang pernah kau gores dengan janji
Pikir yang pernah kau tulis dengan harap
Tubuh yang pernah kau pupuk dengan mimpi
                                                            Kata – katamu tlah berlalu menjadi abu
                                                            Rintik kecil yang membekas di tanah ini
                                                            Aku masih mencari letak kesungguhanmu
                                                            Dimana aku akan menemukan yang kau janji?
Sebab akulah hati kecil yang kan kau bawa
Mengarungi negri dibawah kaki tanganmu


Kamis, 14 Januari 2016

Sahabat, Aku Rindu

Sumber Gambar : google.com
         
Hi Dear,
Andaikan aku tau akhirnya akan seperti ini, aku akan lebih memilih untuk tidak pernah jatuh cinta. Ya, pada saat itu segalanya memang terasa indah. Tapi bagaimana dengan hari ini?. Tidak ada yang bisa dikatakan baik – baik saja, karena memang tidak baik – baik saja.
Andaikan aku tau akhirnya akan seperti ini, aku tidak akan pernah memberi sebingkai hatiku untukmu. Membelai lembut jalan takdir yang sungguh tidak mudah. Mendaki mimpi yang dulu pernah kita rangkai bersama, berharap akan selalu bahagia bersama.
Dulu, kita pernah saling membahagiakan, pernah saling memberi rasa. Jauh sebelum aku mengenal rasa itu, aku telah lebih dulu mengenalmu sebagai seorang sahabat yang baik. Hingga pada akhirnya, rasa itupun hadir diantara kita.
Dear, aku rindu…
Bukan rindu saat kita sama – sama saling memberi rasa, tapi aku rindu saat kita bisa bersahabat dengan baik. Bebas bercanda, bebas ngata – ngatain, bebas tertawa lepas, bebas kemana – mana bersama dan bebas saling curhat tentang masalah kita masing – masing. Aku rindu saat kita sama – sama saling mendengar, saat bercengkerama dengan begitu akrabnya… tanpa beban. Aku rindu saat kita turut bahagia ketika salah satu dari kita menemukan belahan jiwanya dan mendengar saat salah satu dari kita sedang patah hati.
Begitu menyedihkan jika akhirnya harus seperti ini, kehidupan kita nampak begitu berjarak, kita memang jauh, tidak pada tempat yang sama, namun dengan segala kemudahan teknologi segalanya bisa nampak di depan mata. Namun, seolah kita tak melihat, seolah kita tak mendengar, seolah salah satu dari kita tak ada disana.

Aku iri dengan mereka yang mampu mengembalikan suasana. Saat mereka tidak lagi saling jatuh cinta, semua dapat kembali seperti sebelum mereka saling membahagiakan. Aku ingin seperti itu, mengembalikan keadaan seperti sebelum kita sama – sama saling membahagiakan, dan sama – sama saling memberi rasa. Ya seperti saat kita mampu menjadi sahabat yang baik, melupakan segala kenangan manis dan segala kepahitan yang pernah kita lalui bersama. Biarkan semua mengalir dan biarkan kita bahagia dengan jalan yang tlah kita pilih. Bersama kembali dengan ikatan persahabatan yang sudah lama kita lupakan.